Dalam tabligh akbar
tersebut Syaikh Sa’ad Asy-Syatsri hafidzahullah mengajak kita untuk mendengarkan dan
memperhatikan wasiat-wasiat Allah yang ada di dalam kitab suci Al-Quran.
1. Wasiat untuk bertakwa kepada Allah
Wasiat ini terdapat di
dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 131, yang mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَللّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا
الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ
وَإِن تَكْفُرُواْ فَإِنَّ لِلّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَكَانَ اللّهُ غَنِيّاً حَمِيداً
“Dan kepunyaan Allah-lah
apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan
kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah),
sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah
dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (QS An-Nisa [4]: 131)
Makna Takwa kepada Allah adalah
berhati-hatilah terhadap Allah, jaga diri kalian dari Allah, larilah kalian
kepada Allah, dan pergilah kalian mengarah kepadaNya.
Bagaimana caranya kita bertakwa kepada
Allah? Dan bagaimana sarana-sarana yang akan mengantarkan kita kepada jenjang
orang yang bertakwa?
Kenapa kita harus menjadi orang-orang yang
bertakwa? Tidakkah kita melihat, bukankah Allah telah menghancurkan umat-umat
sebelum kita, disebabkan mereka tidak menjadi orang-orang yang bertakwa?
Mana kaumnya Nabi Nuh? Mana Fir’aun dan
kaumnya? Mana Qarun pemilik harta yang melimpah ruah? Mana penguasa-penguasa
dunia seperti Namrud dan pasukan-pasukannya? Sungguh Allah telah menghancurkan
mereka dalam waktu yang sekejap karena mereka tidak bertakwa kepada Allah.
2. Wasiat untuk berbakti kepada kedua
orang tua
Wasiat yang Allah
wasiatkan kepada kita adalah wasiat untuk berbakti dan berbuat baik kepada
orang tua kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْناً وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ
بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat)
kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku
kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al-Ankabut [29]: 8)
Di ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ
كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى
إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ
أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ
أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ
إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai.
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri”.” (QS Al-Ahqaf [46]: 15)
3. Wasiat
agar kita selalu melakukan persatuan, saling memperbaiki hubungan sesama kita,
dan saling mencintai satu sama lainnya.
Kita lakukan semua itu
untuk taqarrub mendekatkan
diri kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman berkaitan dengan wasiat ini:
شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا
إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا
الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ
إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
“Dia telah
mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu
seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya).” (QS Asy-Syura [42]: 13)
0 comments:
Post a Comment