Thursday, 5 January 2017

Kain KAFAN untuk renungan

Bismillahir Rahmanir Rahim, mari kita merenung sejenak tentang apa dan bagaimana sikap kita terhadap selembar kain kafan. Karena bisa jadi kain kafan untuk renungan ini menjadikan kita semakin lebih baik dan ber muhasabah.

"KAFAN" & "KAPAN" hanya beda 1 huruf

- *KAFAN ITU TAK BERSAKU :* Tak bisa kita masukkan serupiah pun sebagai bekal perjalanan kita ke hadirat-Nya karena ketika kita mati, Allah tak melihat berapa banyak harta kita. Yang akan dilihat adalah apa yang pernah kita keluarkan harta itu di jalan kebaikan.

- *KAFAN ITU TAK BERWARNA-WARNI* : Tak dapat kita fashionkan ketika kelak tubuh kita terbujur kaku tanpa ada daya upaya karena ketika mati, Allah tak menilai seberapa indah dan mahal pakaian duniawi kita. Yang kita kenakan tetap kain putih, murah dan dijahit dengan tangan. Yang terlihat adalah warna-warni amalan kita !



- *KAFAN ITU TAK MEMILIKI TUTORIAL :* Tak butuh kreatifitas ketika dikenakan karena ketika mati, Allah tak menilai keren atau tidak seorang manusia ketika memakainya. Pada akhirnya, pakaian terakhir manusia bukanlah karya designer ternama, tapi secarik kain putih polos tanpa warna.

- *KAIN KAFAN ITU tidak bisa kita tempelkan gambar atau tulisan anggota DPR, MPR, PRESIDEN, TITLE, ATAU NAMA USAHA KITA,* bahkan gelar haji, karena munkar dan nakir hanya tahu tugas!

- *IYA, KAIN KAFAN ITU PUTIH WARNANYA* Seperti harapan kita semua, semoga telah putih hati kita dari khilaf dan dosa agar kelak kita pantas untuk masuk ke dalam jannah (syurga) Allah Azza Wa Jalla.


- *LALU MASIH ADAKAH RASA ANGKUH DALAM DIRI KITA ?*
Menganggap diri kita lebih mulia daripada segolongan manusia lainnya? Kain kafan bisa kita ukur, bisa kita beli, bisa kita jajal. Namun 1 huruf kita ganti “f” menjadi “p”, tidak tahulah kita kapan diresmikannya?
Namun mengenakan kain kafan suatu kepastian : *“Setiap yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian”.*
Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada para pembaca.

Selamat bermuhasabah kapan pun dimanapun.

penDIDIK yang terDIDIK untuk peserta DIDIK.

oet.affan

( Baca : Do'a Menjenguk Saudara yang Sedang Sakit )

0 comments:

Post a Comment