Monday, 15 May 2017

Inilah Beberapa Kekuatan Sedekah Yang harus diketahui


Kekuatan Sedekah 

Di dalam Al-Quran, Al-Hadits dan atsar shahabah telah disebutkan beberapa keutamaan sedekah dan orang yang melakukannya. Baca dan renungilah secara baik dalil-dalil di bawah ini! Bersedekahlah, dan Anda akan merasakan betapa dahsyatnya kekuatan sedekah!!

1. Sedekah adalah Amal yang Utama

Thursday, 13 April 2017

Bulan Ramadhan Yang Agung Penuh Rahmat

Bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan penuh rahmah, dan bulan penuh ampunan.


Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin hafizhahumallâh

Thursday, 23 March 2017

Bisnis PayTren Tinjauan Syariah Islam


Sekarang ini sedang ngetrennya bisnis PayTren yang mana para member di beri kesempatan untuk berbisnis dengan sangat-sangatlah mudah. Tinggal daftar - jalankan - dapat gajian mingguan. Begitu simple dan menggiurkan. Semua orang bisa mendaftar asalkan mau dan punya uang pastinya. Lantas bagaimanakah bisnis MLM Paytren seperti ini menurut islam ?
Ini penjelasan tentang sebuah bisnis.....

Wednesday, 22 March 2017

Tata cara dan Adab Menyembelih Hewan Dalam Syari'at Islam


Tata cara dalam menyembelih hewan dalam Syari'at Islam :


Nahr [arab: نحر], menyembelih hewan dengan melukai bagian tempat kalung (pangkal leher). Ini adalah cara menyembelih hewan unta.

Allah berfirman,

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُم مِّن شَعَائِرِ الله لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ الله عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا

Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu bagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah… (QS. Al Haj: 36)

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma menjelaskan ayat di atas, (Untanya) berdiri dengan tiga kaki, sedangkan satu kaki kiri depan diikat. (Tafsir Ibn Katsir untuk ayat ini)

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat menyembelih unta dengan posisi kaki kiri depan diikat dan berdiri dengan tiga kaki sisanya. (HR. Abu daud dan disahihkan Al-Albani).

Dzabh [arab: ذبح], menyembelih hewan dengan melukai bagian leher paling atas (ujung leher). Ini cara menyembelih umumnya binatang, seperti kambing, ayam, dst.

Pada bagian ini kita akan membahas tata cara Dzabh, karena Dzabh inilah menyembelih yang dipraktikkan di tempat kita -bukan nahr-.

ADAB-ADAB MENYEMBELIH HEWAN


1. HARAM MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH
Abu Thufail Amir bin Watsilah berkata : Aku berada di sisi Ali bin Abi Thalib, lalu datanglah seseorang menemuinya, orang itu bertanya : ‘Apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada merahasiakan sesuatu kepadamu?

Abu Thufail berkata : Mendengar ucapan tersebut, Ali marah dan berkata : Tidaklah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam merahasiakan sesuatu kepadaku yang beliau sembunyikan dari manusia kecuali beliau telah menceritakan padaku empat perkara : Orang itu berkata : Apa itu yang Amirul Mukminin ?’ Ali berkata : Beliau bersabda :

Artinya : Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah dan Allah melaknat orang yang memberi tempat bagi orang yang membuat bid’ah dan Allah melaknat orang yang merubah tanda-tanda di bumi.

Maka tidak boleh menyembelih untuk selain Allah berdasarkan hadits ini dan hadits-hadits lainnya yang melarang dari semisal perbuatan tersebut. Adapun yang diperbuat oleh orang awam pada hari ini dengan menyembelih untuk para wali maka masuk dalam laknat yang disebutkan dalam hadits ini, karena sembelihan untuk wali adalah sembelihan untuk selain Allah.

2. BERBUAT KASIH SAYANG KEPADA HEWAN (KAMBING)
Dari Qurrah bin Iyyas Al-Muzani : Bahwa ada seorang lelaki berkata : Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mengasihi kambing jika aku menyembelihnya. Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika engkau mengasihinya maka Allah merahmatinya”.

3. BERBUAT BAIK (IHSAN) KETIKA MENYEMBELIH
Dengan melakukan beberapa perkara :

a. Menajamkan Parang
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Dua hal yang aku hafal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau berkata.

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَ

Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dalam qishah,-pent) maka berbuat ihsanlah dalam cara membunuh dan jika kalian menyembelih maka berbuat ihsanlah dalam cara menyembelih, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan parangnya dan menyenangkan sembelihannya.

b. Menjauh Dari Penglihatan Kambing Ketika Menajamkan Parang
Dalam hal ini ada beberapa hadits di antaranya.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengamati seorang lelaki yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah perangnya sedangkan kambing tersebut memandang kepadanya, maka beliau mengatakan: “Tidaklah diterima hal ini. Apakah engkau ingin benar-benar mematikannya. (dalam riwayat lain : Apakah engkau ingin mematikannya dengan beberapa kematian).”

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata : “Jika salah seorang dari kalian menajamkan parangnya maka janganlah ia menajamkannya dalam keadaan kambing yang akan disembelih melihatnya”.

c. Menggiring Kambing Ke Tempat Penyembelihan Dengan Baik
Ibnu Sirin mengatakan bahwa Umar Radhiyallahu anhu melihat seseorang menyeret kambing untuk disembelih lalu ia memukulnya dengan pecut, maka Umar berkata dengan mencelanya : Giring hewan ini kepada kematian dengan baik.

d. Membaringkan Hewan Yang Akan Disembelih
Aisyah Radhiyallahu ‘anha menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk dibawakan kibas, lalu beliau mengambil kibas itu dan membaringkannya kemudian beliau Shallallahu alaihi wa sallam menyembelihnya.

Berkata Imam Nawawi dalam Syarhus Shahih Muslim (13/130) : Hadits ini menunjukkan sunnahnya membaringkan kambing ketika akan disembelih dan tidak boleh disembelih dalam keadaan kambing itu berdiri atau berlutut tetapi dalam keadaan berbaring karena lebih mudah bagi kambing tersebut dan hadits-hadits yang ada menuntunkan demikian juga kesepakatan kaum muslimin. Ulama sepakat dan juga amalan kaum muslimin bahwa hewan yang akan disembelih dibaringkan pada sisi kirinya karena cara ini lebih mudah bagi orang yang menyembelih dalam mengambil pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan dengan tangan kiri.

e. Tempat (Bagian Tubuh) Yang Disembelih
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata : Penyembelihan dilakukan di sekitar kerongkongan dan labah.

Labah adalah lekuk yang ada di atas dada dan unta juga disembelih di daerah ini.

4. MENGHADAPKAN HEWAN SEMBELIHAN KE ARAH KIBLAT
Nafi’ menyatakan

أن بن عمر كان يكره أن يأكل ذبيحة ذبحه لغير القبلة

bahwa Ibnu Umar tidak suka memakan sembelihan yang ketika disembelih tidak diarahkan kearah kiblat.

5. MELETAKKAN TELAPAK KAKI DI ATAS SISI HEWAN SEMBELIHAN
Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata.

ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ فَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا يُسَمِّي وَيُكَبِّرُ فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ

“Rasulullah menyembelih hewan kurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut”

6. TASMIYAH (MENGUCAPKAN BISMILLAH)
Berdasarkan firman Allah Ta’ala :

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ

“Dan janganlah kalian memakan hewan-hewan yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaithan itu mewahyukan kepada wali-walinya (kawan-kawannya) untuk membantah kalian”. [Al-An’am : 121]

Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah menyembelih hewan kurban dengan dua domba jantan. Beliau mengucap bismillah dan bertakbir.

Dan dalam riwayat Muslim : Beliau mengatakan Bismillah wallahu Akbar.

Siapa yang lupa untuk mengucap basmalah maka tidak apa-apa. Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma pernah ditanya tentang orang yang lupa bertasmiyah (membaca basmalah) maka beliau menjawab : Tidak apa-apa” 

7. TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN TARING/GADING DAN KUKU KETIKA MENYEMBELIH KAMBING
Dari Ubadah bin Rafi’ dari kakeknya ia berkata : Ya Rasulullah, kami tidak memiliki pisau besar (untuk menyembelih). Maka beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. “Hewan yang telah dialirkan darahnya dengan menggunakan alat selain dzufur (kuku) dan sinn (taring/gading) maka makanlah. Adapun dzufur merupakan pisaunya bangsa Habasyah sedangkan sinn adalah idzam”.

Allahu a’lam.

Monday, 20 March 2017

Binatang Yang Haram Untuk Dimakan

Mengenal Hewan-Hewan Yang Diharamkan Syari’at

Para Ulama telah menjelaskan bahwa sebab haramnya makanan dan minuman ialah disebabkan karena salah satu atau lebih dari 5 sebab berikut:
~ Apabila membahayakan, 
~ Apabila memabukkan, 
~ Apabila mengandung najis, 
~ Apabila dianggap jorok/ menyelisihi tabi’at yang salimah.
~ Apabila mendapatkannya dengan jalan yang tidak dibenarkan oleh syari’at.

Bolehkan kita Membunuh Kecoak dan Semut ?

Semut, kecoak adalah salah satu binatang yang sering kita jumpai di rumah kita. keberadaaanya kadang sangat mengganggu dalam kehidupan kita sehari-hari. Semut yang suka berkumpul di makanan kita, terutama di makanan yang manis. Sedangkan kecoak sering kita jumpai dikamar mandi atau di tempat cucian piring kita bahkan berada didapur. Lalu bagaimanakah hukum membunuh semut dan kecoak jika hewan itu mengganggu? Padahal dalam hadits disebutkan bahwa semut tidaklah boleh dibunuh. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

Bagaimana Hukum Membunuh Hewan Cicak ??

Hewan Cicak termasuk hewan fasik. Bagi yang membunuh hewan cicak maka akan mendapatkan pahala.

Hewan yang digolongkan hewan fasik dan juga diperintahkan untuk dibunuh adalah cicak atau tokek. Hal ini berdasarkan hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh, beliau mengatakan,

Sunday, 19 March 2017

Naik naik ke puncak Gunnung Versi Anak SD Banaran 1

Sunday, 12 March 2017

Do'a Ketika Menjenguk Saudara yang Sedang Sakit

Keimanan dan keyakinan bahwasannya yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah semata bukan berarti menjadi penghalang seorang hamba untuk mengambil sebab kesembuhan dengan melakukan pengobatan. Selain melakukan usaha untuk berobat hal yang paling utama adalan do'a untuk kesembuhan. Terdapat banyak hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perintah untuk berobat dan penyebutan tentang obat-obat yang bermanfaat. Hal tersebut tidaklah bertentangan dengan tawakal seseorang kepada Allah dan keyakinan bahwasanya kesembuhan berasal dari Allah Ta’ala.

Friday, 10 March 2017

Seorang Mayit Memilih BERSEDEKAH Jika Kembali HIdup

*Kenapa Seorang Mayit Memilih "BERSEDEKAH" Jika Bisa Kembali Hidup ke Dunia?*

Sebagaimana firman Allah:

رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ

*"Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..."* {QS. Al Munafiqun: 10}

Thursday, 9 March 2017

Beriman Kepada Malaikat Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Beriman Kepada Malaikat-malaikat Allah

Iman artinya adalah percaya dan yakin, jadi beriman kepada malaikat-malaikat Allah berarti meyakini dan mempercayai keberadaan ciptaan Allah yang bernama Malaikat. Beriman kepada Malaikat Allah merupakan rukun iman yang kedua, setelah Beriman Kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya (nur) yang diberi tugas oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut sebagaimana perintah-Nya. Ciri orang yang beriman adalah mempunyai keyakinan yang kuat didalam hatinya bahwa di alam semesta ini terdapat Malaikat-malaikat Allah sebagai makhluk yang taat. Setelah meyakini didalam hati maka diucapkan dalam lisan dan dilalukan dalam perbuatan sehari hari.

Inilah Malaikat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang wajib kita ketahui :
1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan Wayu Allah kepada para Rasul
2. Malaikat Mikail, bertugas membagikan reeki kepada Makhluk Allah
3. Malaikat Izrail, bertugas mencabut nyawa Makhluk Allah
4. Malaikat Israfil, bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat sebanyak 2 kali.
5. Malaikat Munkar dan Nankir, bertugas menanyai orang yang meninggal waktu di alam kubur
6. Malaikat Raqib, bertugas mencatat semua amal kebaikan manusia
7. Malaikat Atid, bertugas mencatat semua amal kejahatan manusia
8. Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu surga, juga disebut malaikat zabaniyah malaikat yang paling seram
9. Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga.

Dari sepuluh nama-nama malaikat tersebut kita harus mengimaninya.

Baca Juga : Mari Mengenal Malaikat Jibril

Mari Kita Mengenal Malaikat Jibril

Malaikat Jibril adalah Malaikat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tugasnya menyampaikan wahyu dan juga malaikat pembawa rezeki. Malaikat Jibril adalah salah satu nama di antara tiga nama malaikat yang di sebut dalam Al Quran. Nama malaikat Jibril di sebut dua kali dalam Al Quran, yakni pada surat Al - Baqarah ayat 97 - 98 dan At Tahrim pada ayat 4. Banyak julukan yang tersemat pada malaikat Jibril, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus ( Roh Kudus ), Ar - Ruh Al - Amin dan lainnya. Beginilah bentuk fisik malaikat Jibril :

Sunday, 26 February 2017

Bagaimana Sebaiknya Makmum Masbuk Melakukan Shalat ?

Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat satu raka’at atau lebih  bersama imam disaat sholat berjama’ah. Raka’at disini adalah adalah sampai ruku’, jadi jika ada seorang makmum terlambat ruku’ bersama imam dalam raka’at pertama saat sholat berjama’ah maka dia di sebut makmum masbuk, itulah pendapat Jumhur ulama. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama Salaf (dahulu) dan Khalaf (yang datang kemudian). Demikian juga pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal, serta disepakati para pengikut madzhab empat. Hal ini juga diriwayatkan dari para sahabat: Ali, Ibnu Mas’ud, Zaid, dan Ibnu Umar. Pendapat ini juga dirajihkan oleh Imam Ibnu Abdil Barr, Imam Nawawi, Ash Shan’ani, Asy Syaukani pada pendapat kedua, Syaikh Bin Baaz, Syaikh Al Albani dan lainnya.

Saturday, 11 February 2017

Download Buku Kurikulum 2013 Kelas I SD Revisi Tahun 2016

Kurikulum 2013 mengalami berkali-kali perubahan diantaranya adalah buku pegangan untuk Guru maupun untuk siswa. Dari tahun berganti tahun selalu ada revisi yang mengakibatkan para Guru harus selalu memperbarui tatanan pembelajaran yang mana harus disesuaikan dengan buku pegangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana semua harus mengacu kepada perubahan tersebut. Sebenarnya Kurikulum 2013 ini belumlah sangat matang untuk diterapkan di dunia pendidikan Indonesia ini. Bagaimana tidak ? pemerintah masih saja merevisi setiap buku yang sudah pernah diterbitkan. Bagi Bapak Ibu Guru yang masih belum mempunyai pegangan buku untuk kurikulum 2013 kelas I SD revisi tahun 2016, silahkan untuk di download. Berikut ini buku yang terbaru :

Download Buku Kurikulum 2013 Kelas IV SD Revisi Tahun 2016

Kurikulum 2013 mengalami berkali-kali perubahan diantaranya adalah buku pegangan untuk Guru maupun untuk siswa. Dari tahun berganti tahun selalu ada revisi yang mengakibatkan para Guru harus selalu memperbarui tatanan pembelajaran yang mana harus disesuaikan dengan buku pegangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana semua harus mengacu kepada perubahan tersebut. Sebenarnya Kurikulum 2013 ini belumlah sangat matang untuk diterapkan di dunia pendidikan Indonesia ini. Bagaimana tidak ? pemerintah masih saja merevisi setiap buku yang sudah pernah diterbitkan. Bagi Bapak Ibu Guru yang masih belum mempunyai pegangan buku untuk kurikulum 2013 kelas IV SD revisi tahun 2016, silahkan untuk di download. Berikut ini buku yang terbaru :

Thursday, 26 January 2017

Inilah sebuah Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud

Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud. Setelah kaum 'Ad, datanglah kaum Tsamud. Lagi-lagi azab berulang kepada kaum Tsamud dalam bentuk yang lain. Kaum Tsamud juga menyembah berhala kemudian Allah SWT mengutus Nabi Saleh kepada mereka. Nabi Saleh berkata kepada kaumnya:

"Wahai kaumku, sembahlah Allah yang tiada Tuhan lain bagi kalian selain-Nya. " (QS. Hud: 61)

Kalimat yang sama yang disampaikan oleh setiap nabi, dan kalimat tersebut tidak pernah berubah sebagaimana kebenaran tidak pernah berubah. Para pembesar kaum Nabi Saleh terkejut dengan apa yang dikatakannya. Beliau menyatakan bahwa tuhan mereka tidak memiliki nilai yang berarti. Beliau melarang mereka untuk menyembahnya dan memerintahkan mereka hanya menyembah Allah SWT.

Monday, 23 January 2017

WAKTU DIANJURKANNYA MEMBACA SURAT AL IKHLAS

WAKTU-WAKTU DIANJURKANNYA MEMBACA SURAT AL IKHLAS 


✒️ Muhammad Abduh Tuasikal

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ’ala Rosulillah wa ’ala alihi wa shohbihi ajma’in.

1⃣ Pertama: waktu pagi dan sore hari.

Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat Al Ikhlash bersama dengan maw’idzatain (surat Al Falaq dan surat An Naas) masing-masing sebanyak tiga kali. Keutamaan yang diperoleh adalah: akan dijaga dari segala sesuatu (segala keburukan).

Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ia berkata,

خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »

Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat?” Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah“. Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A’UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akn mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.”
(HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

▶️ Kedua: sebelum tidur.

Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq, An Naas dengan terlebih dahulu mengumpulkan kedua telapak tangan, lalu keduanya ditiup, lalu dibacakanlah tiga surat ini. Setelah itu, kedua telapak tangan tadi diusapkan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti tadi diulang sebanyak tiga kali.

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anhaberkata,

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.”
(HR. Bukhari no. 5017)

▶️ Ketiga: ketika ingin meruqyah (membaca do’a dan wirid untuk penyembuhan ketika sakit).

Bukhari membawakan bab dalam shohihnya ‘Meniupkan bacaan ketika ruqyah’. Lalu dibawakanlah hadits serupa di atas dan dengan cara seperti dijelaskan dalam point kedua.

عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِى كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعًا ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ ، وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ . قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِى أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlas) dan Mu’awidzatain (Surat An Naas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -pen).”  (HR. Bukhari no. 5748)

Jadi tatkala meruqyah, kita dianjurkan membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq, An Naas dengan cara: Terlebih dahulu mengumpulkan kedua telapak tangan lalu keduanya ditiup lalu dibacakanlah tiga surat tersebut. Setelah itu, kedua telapak tangan tadi diusapkan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti ini diulang sebanyak tiga kali.

▶️ Keempat: wirid seusai shalat (sesudah salam).

Sesuai shalat dianjurkan membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An Naas masing-masing sekali. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat  di akhir shalat (sesudah salam).”
(HR. An Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Yang dimaksud mu’awwidzaat adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.
(Fathul Bari, 9/62)

▶️ Kelima: dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah fajar (qobliyah shubuh).

Ketika itu, surat Al Ikhlash dibaca bersama surat Al Kafirun. Surat Al Kafirun dibaca pada raka’at pertama setelah membaca Al Fatihah, sedangkan surat Al Ikhlash dibaca pada raka’at kedua.

Dari’ Aisyah radhiyallahu ‘anha,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

نِعْمَتِ السُّوْرَتَانِ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ : { قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ } وَ { قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ

“Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua raka’at qobliyah shubuh adalah Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun).”(HR. Ibnu Khuzaimah 4/273. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Silsilah Ash Shohihah bahwa hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 646).

Hal ini juga dikuatkan dengan hadits Ibnu Mas’ud yang akan disebutkan pada point berikut.

Bersambung, إن شا ء الله

🌍 rumaysho.com

📝💡 Reposted by Group Kajian WA ISLAMADINA (08170071531 & 087782400868)

SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel: @kajianIslamadina ▶️ KLIK : https://goo.gl/qSyuEO

Saturday, 21 January 2017

Download Buku PAI Kelas I dan IV Kurikulum 2013 Edisi Revisi Tahun 2016

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Bapak/ Ibu Guru yang terhormat,Buku Pendidikan Agama Islam sudah mengalami perubahan atau revisi untuk tahun 2013 khususnya Buku Kurikulum 2013 PAI untuk SD kelas 1 dan 4. Buku ini Edisi Revisi Tahun 2016. Semoga dengan perubahan ini bisa segera untuk disesuaikan dengan metode belajarnya.

Wednesday, 18 January 2017

Ingatlah Bahwa Marah Itu Bahaya, Inilah Cara Mengendalikan Marah !

"Kenapa Orang Berteriak Ketika Marah"

Marah adalah sebuah suatu kondisi yang terjadi ketika emosi seseorang Seorang meningkat yang ditandai dengan denyut jantung yang berdetak kencang, muka memerah, tekanan darah meningkat dan disertai dengan adrenalin yang kuat. Marah jika tidak dikendalikan akan berakibat buruk dan jika tidak segera dihentikan bisa berbahaya. Orang yang marah biasanya tidak terkendali dan bila berbicara pasti akan terdengar keras atau bahkan jika diekspresikan dengan bahasa tubuh orang yang marah cenderung mata melotot.
Dibawah ini ada sebuah kisah yang mungkin nanti bisa dijadikan referensi bagaimana cara mengendalikan marah

Sunday, 15 January 2017

CARA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

*MU’JIZAT MERAWAT ORANG TUA*
(Bagi yang masih mempunyai orang tua)

Uang bisa dicari,
Ilmu bisa digali,
Sakit bisa diobati,

*Tetapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang lagi,*

Bagaimana Cara Berbakti Kepada Orang Tua ?

Ketika anak kita menemukan jodohnya, dan mendapatkan wanita cantik yang berhasil merebut seluruh hatinya, tidak jarang orang yang pertama menjadi musuh si Anak adalah orang tuanya sendiri.

Thursday, 12 January 2017

Renungan Kematian, Wajib Baca Jika Belum Mempersiapkannya !

*SAAT KEMATIANMU, TIDAK PERLU DICEMASKAN*

Ketika jantungmu berhenti, tidak perlu dicemaskan

Saat sekarat, tidak perlu dicemaskan

Renungan kematian, apa yang harus dipersiapkan !


*Jangan perdulikan jasadmu yang akan hancur!!* 
Kaum muslimin... akan melaksanakan kewajiban mereka:

1. Melucuti pakaianmu.
2. Memandikanmu.
3. Mengafanimu.
4. Menggalikan lubang lahatmu.
5. Mengeluarkanmu dari rumahmu.
6. Memanggulmu di atas pundak-pundak mereka.
7. Mengantarkanmu ke tempat tinggalmu yang baru (kuburan).
8. Orang-orang akan berdatangan merawat dan mengurus jenazahmu, bahkan banyak yang  meninggalkan pekerjaannya demi untuk penguburanmu.
9. Perabotan-pengobatanmu akan segera diurus dan berpindah tangan:

Wednesday, 11 January 2017

Tahukah Anda, Bahwa Allah SWT Menjawab AL-FATIHAH Kita

*```"ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA"```*




*```Banyak sekali orang yang tegesa-gesa ketika membaca Al-Fatihah di saat shalat.. tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya.


Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, ALLAH menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman:
"Aku membagi al-Fatihah menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."```*

■ *```Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.```*

■ *```Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin"```*
*```Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku."```*
■ *```Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim```*
*```Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."```*
■ *```Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin".```*
*```Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku."```*
■ *```Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”.```*
*```Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan Hamba-Ku.”```*
■ *```Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” ```*
*```Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)```*

■ *```Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. ```*
*```Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.```*
■ *```Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.```*
■ *```Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)```*


*```Sahabat jika artikel ini bermanfaat silahkan dibagikan , sampaikan walau satu ayat```*

*```Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada```*
*```(HR. Muslim).```*

Sunday, 8 January 2017

Kaum Syiah Sangat Membenci Umar bin Khathab

Mengapa Syiah Sangat Membenci Umar bin Khathab ?


Pertanyaan itu terus terngiang di benak hati kaum Muslimin.

Umar bin Khathab dan para sahabat senior berhasil menaklukkan Imperium Majusi dan memadamkan api suci buatan iblis sesembahan bangsa Persia, dan kebencian mereka kepada Umar dijadikan menjadi bagian dari ajaran sekte syiah, seperti kata penulis buku “Sejarah Peradaban Iran”.

Kebencian *IRAN* dan rakyat Iran terhadap Umar bin Khathab bukanlah disebabkan karena Umar merampok kekuasaan yang diklaim Syiah harusnya menjadi hak Ali bin Abi Thalib dan Fatimah putri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, melainkan karena Umar telah menaklukkan Iran dan memangkas habis imperium dinasti Sasaniah

Friday, 6 January 2017

Pesan Untuk Para Orang Tua, Silahkan Dibaca dengan Seksama !

Ini adalah sebuah pesan seorang kepala sekolah di singapura untuk para orang tua siswa.


Pesan Untukmu Wahai Orangtua

Ujian anak Anda akan dimulai sebentar lagi. Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.

Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang akan menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.

Thursday, 5 January 2017

Kain KAFAN untuk renungan

Bismillahir Rahmanir Rahim, mari kita merenung sejenak tentang apa dan bagaimana sikap kita terhadap selembar kain kafan. Karena bisa jadi kain kafan untuk renungan ini menjadikan kita semakin lebih baik dan ber muhasabah.

"KAFAN" & "KAPAN" hanya beda 1 huruf

- *KAFAN ITU TAK BERSAKU :* Tak bisa kita masukkan serupiah pun sebagai bekal perjalanan kita ke hadirat-Nya karena ketika kita mati, Allah tak melihat berapa banyak harta kita. Yang akan dilihat adalah apa yang pernah kita keluarkan harta itu di jalan kebaikan.

- *KAFAN ITU TAK BERWARNA-WARNI* : Tak dapat kita fashionkan ketika kelak tubuh kita terbujur kaku tanpa ada daya upaya karena ketika mati, Allah tak menilai seberapa indah dan mahal pakaian duniawi kita. Yang kita kenakan tetap kain putih, murah dan dijahit dengan tangan. Yang terlihat adalah warna-warni amalan kita !

Wednesday, 4 January 2017

Badai Kehidupan

Ini adalah sebuah kisah tentang badai kehidupan yang akan dan pasti terjadi pada setiap insan manusia. Dirasakan atau tidak dirasakan, direnungkan atau tidak direnungkan itu sudah menjadi kodrat manusia. mari simak:

Ada seorang anak sedang mengemudikan mobil bersama ayahnya. Setelah beberapa puluh kilometer berjalan, tiba-tiba ada awan hitam datang bersamaan dengan angin yang sangat kencang. Kemudian langit mendadak menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti untuk tidak meneruskan perjalanan, ditakutkan terjadi hal yang tidak diinginkan.